Ya Allah ,Jika dia baik untuk duniaku dan akhiratku ,maka lancarkanlah niat baik kami ini. Namun jika dia tidak baik untuk duniaku dan akhiratku,maka berikanlah ganti yang lebih baik dari sisiMU ya Allah ,demikian agar aku ikhlas terhadap segala ketentuan dariMU ya Allah.
Wahai wanita yang akan menjadi pasanganku kelak,jika aku memilihmu saat ini,apakah kamu sanggup jika aku tak pernah mencintaimu? Sebab hatiku hanya satu,dan wanita manapun takkan pantas untuk menggantikan nama terindah di seluruh langit dan bumi di dalam hatiku ini.
(QS 33 : 4) Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya;
Duhai yang tercipta dari tulang rusuk pria ,jika memang kamu pasangan jiwa ini,apakah kamu pasangan untuk duniaku dan akhiratku? apakah kamu sanggup hidup sederhana bersamaku di dunia? karena tujuanku adalah akhirat bukan dunia. dunia ini bagiku hanyalah alat mencapai akhirat.
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada kami”. (Al-Anbiya:35)
Jika kamu bertujuan dunia,maka kamu mungkin akan jadi penghalang jalanku, menuju dunia keabadian yang indah disana kelak. apakah kamu hanya akan menjadi penghalang bagiku atau justru sayapku untuk kembali menuju surgaNYA?
Pada saat Rasulullah SAW dan para Sahabat sedang menghadapi perang Tabuk, beliau Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat dalam rangka penggalangan dana. Ceritanya saat itu Umar Bin Khattab ingin mengalahkan Abu Bakar Ash Shidiq dalam hal bershadaqah. Ketika Rasulullah bertanya : “Siapa yang berinfaq pada hari ini ?”. Kemudian Umar mengacungkan tangan dan mengatakan : “Saya menginfaqkan separuh harta saya ya Rasulullah”.Tapi kemudian semua sahabat terperanjat termasuk juga Umar ketika Abu Bakar Ash Shidiq mengacungkan tangannya dan mengatakan : “Saya menginfaqkan seluruh harta saya ya Rasulullah”. Kemudian Rasulullah bertanya : “Lalu apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar ?”. Jawab Abu Bakar : “Cukuplah Allah dan Rasul-Nya yang aku tinggalkan untuk mereka”.
Janganlah kau bertanya kelak tentang suatu perkara apapun yang kuputuskan dari hatiku sementara kamu memikirkannya dari sisi akalmu dan dari sisi nafsumu. Percayalah kepada kebijaksanaan pasanganmu ,kemudian bertakwalah kepada Allah dan rasulNYA. Turutlah semua perintahku bila kelak kau sudah jadi istriku,kecuali dalam perkara maksiat.
Rasulullah saw telah bersabda yg artinya “Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam hal yg makruf dan tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam maksiat terhadap sang Khaliq” .
Jangan kau pernah meminta hatiku,karena hatiku pun bukan milikku sendiri,tapi milikNYA. bagaimana mungkin aku memberimu sesuatu yang bukan milikku?
Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nyadan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Jangan pernah pula kau katakan cinta kepadaku,karena tak pantas kau sandingkan aku denganNYA di dalam hatimu, karena siapakah aku ini ,jika dibandingkan pemilik alam semesta ini? sungguh tak layak dan tak pantas diri yang hina ini disandingkan dengan pemiliknya.
Ya Allah ,ambillah segala sesuatu yang kucintai selain Engkau ,tak pantas hati ini mencintai selain diriMU. Duhai nama terindah di langit dan bumi ,kuingin di hati ini hanya terukir namaMU saja
Buatlah keputusanmu hari ini,dan jangan pernah kau sesali selamanya. Bijaklah dalam memilih pasangan suamimu,dan kemudian taatlah bilamana kau benar2 telah memilihnya.
0 Komentar