Sejarah Akan Terulang
Berkatalah
pembesar-pembesar dari kaum Firaun (kepada Firaun): "Apakah kamu
membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini
(Mesir) dan meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?".
Firaun menjawab:
"Akan kita bunuh anak-anak lelaki mereka dan kita biarkan hidup
perempuan-perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh di atas
mereka" (QS 7:127)
Sejarah memang berulang, dan begitulah Allah memberitahu kita di dalam Al-Qur'an agar memperhatikan sejarah, supaya minimal ada 3 sikap yang kita dapatkan dengan mengetahui sejarah
- tidak kaget dengan kondisi pada zaman sekarang, dan bisa berkata pada diri sendiri "iya, wajar aja, dulu juga modusnya begitu kok",
- menjadi jalan mencari solusi, karena sejarah pasti berulang, maka solusinya pun sama
- meyakini bahwa pertolongan Allah itu benar adanya, dan akan berulang pada kejadian yang sama, maka tugas kita menjadikan diri kita layak ditolong Allah
Sama seperti
ayat yang saya tuliskan diatas, terjadi pula saat ini. Tuduhan-tuduhan
senantiasa dialamatkan pada pengemban dakwah, tuduhan apapun, klaim
apapun, walau sangat tidak masuk akal dan tidak relevan, ditujukan pada
pengemban dakwah, salah satunya adalah bahwa dakwah ini akan "memecah
belah" negeri atau "merusak negeri".
Itulah yang dituduhkan
Fir'aun dan pembesarnya pada Musa dan dakwahnya, itu pula yang
dituduhkan Quraisy jahiliyah kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya. Bahwa
mereka membawa sesuatu yang baru yang berbeda dengan kebiasaan dan
keyakinan lama, yang mengambil hati masyarakat, lalu dengan itu status
quo menjadi khawatir bahwa ide-ide rusak mereka tak mampu bertahan, maka
dilakukanlah upaya kekerasan dan propaganda negatif
Sejarah
pasti berulang, maka ambillah pelajaran bila hari ini kita melihat
segelintir manusia mengatasnamakan status quo, mengatasnamakan nenek
moyang untuk melanjutkan ide-ide rusak dan membiarkan kedzaliman tumbuh
subur atas nama "inilah yang diperbuat nenek moyang", tradisi,
kebijaksanaan lokal atau semacamnya. Padahal disaat yang sama, mereka
merusak negeri dengan membiarkan kedzaliman nyata seperti minuman keras,
prostitusi, riba, liberalisme, pluralisme, dan sebagainya.
Ambillah pelajaran bahwa pengemban dakwah yang membawa Islam, pasti
dituduh yang bukan-bukan, dan sesungguhnya ancaman tindakan fisik dan
propaganda negatif keji itu, hanya bagian kepanikan dan keputusasaan,
kekalahan intelektual
Setiap Rasul diturunkan dengan risalah,
aturan Allah untuk memperbaiki ummat yang sudah rusak, yang sudah
berpaling dari Allah Swt. Maka hakikatnya Al-Qur'an dan As-Sunnah itu
untuk memperbaiki dan memberikan kebaikan. Maka siapa saja yang terusik
manakala Al-Qur'an dan As-Sunnah didakwahkan, maka pastilah dia bagian
dari kerusakan itu. Karena bila dia tidak termasuk kerusakan itu, tidak
ada baginya alasan untuk terusik, bahkan akan senang bila Al-Qur'an dan
As-Sunnah didakwahkan
Keep woles, adem, and dakwah
akhukum @felixsiauw
akhukum @felixsiauw
0 Komentar