10 Hewan Ini Masuk Surga
Semut Nabi Sulaiman dan Burung Hud-hud Ratu Balqis
Jumat 15 Zulhijjah 1435 / 10 October 2014 01:40
SEMUT Nabi Sulaiman AS
Nabi Sulaiman AS dianugerahi Allah dengan kemampuannya memahami bahasa binatang, salah satunya adalah semut. Kisah tentang semut ini bisa kita temukan dalam Surat An Naml ayat 17-19.
(17). Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).
BURUNG HUD-HUD (PELATUK) Ratu Balqis
Selain semut, Nabi Sulaiman As pun mampu berbicara dengan burung hud-hud, sejenis burung pelatuk. Melalui burung ini, Nabi Sulaiman mengetahui keadaan Ratu Balqis, seorang ratu yang memerintah negeri Saba’ yang beribukota di Ma’rib yang letaknya dekat kota San’a ibukota Yaman sekarang. Burung hud-hud ini dijadikan kurir oleh Nabi Sulaiman untuk mengantarkan surat kepada Ratu Bilqis dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Kisah ini dapat kita temukan di Al Qur’an Surat An Naml ayat 20-31.
(20). Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku
tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
(21).
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau
benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku
dengan alasan yang terang.”
(22). Maka tidak lama kemudian (datanglah
hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum
mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini.
(23). Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita
yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta
mempunyai singgasana yang besar.
(24). Aku mendapati dia dan kaumnya
menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari
jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
(25). agar mereka
tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan
di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu
nyatakan.
(26). Allah, tiada Tuhan Yang disembah kecuali Dia, Tuhan
Yang mempunyai ‘Arsy yang besar.”
(27). Berkata Sulaiman: “Akan kami
lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
(28). Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada
mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang
mereka bicarakan”
(29). Berkata ia (Balqis): “Hai pembesar-pembesar,
sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.
(30).
Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi) nya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(31).
Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah
kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” [Sumber: pondokhati]
Redaktur: Saad Saefullah
0 Komentar