Sensasi Mistis, Historis, dan Unik Sebuah Masjid Kuno
Sensasi Mistis, Historis, dan Unik Sebuah Masjid Kuno
Adalah Masjid Tiban. Sebuah masjid kuno yang hingga sekarang masih
terawat dan dilestarikan oleh warga sekitar. Masjid ini terletak di
Dusun Kauman, RT 02/RW 02 Desa Jenar Kidul, Kecamatan Purwodadi,
Kabupaten Purworejo. Masjid ini berumur sekitar 400an tahun.
Masjid
ini memang dinamai Masjid Tiban, tidak menggunakan nama-nama bahasa
Arab seperti masjid lainnya.Masjid ini mempunyai sejarah panjang unik
dan berbumbu mistis.
Menurut warga sekitar, bahwa Masjid Tiban diperkirakan bersamaan dengan
berdirinya Masjid Agung Demak. Masjid Tiban dibangun oleh salah satu
Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga pada tahun 1468 M. Tetapi saat
membangun masjid Tiban, Sunan Kalijaga menyamar menggunakan nama Syekh
Udan Baring.
Masih banyak peninggalan di sekitar masjid Tiban yang masih terawat
dengan baik. Seperti saat kita mulai masuk pelatarab masjid, kita akan
disambut oleh gapura berarsitek khas jawa kuno - pra Islam. Gapura yang
terbuat dari batu bata itu semula hanya di rekatkan dengan tanah seperti
bangunan pada jamannya. Namun karena mengalami kerusakan,maka pada
tanggal 10 Februari 1991, gapura dipugar, tetapi bentuk asli gapura
tetap dipertahankan.
Memasuki area dalam masjid kita akan disiguhi arsitektur khas Jawa kuno.
Empat buah saka guru masih berdiri tegak seperti waktu pertama kali
dibangun. Empat buah saka guru Masjid Tiban terbuat dari tatal kayu Jati
yang diikat menggunakan lempengan besi. Saka guru tersebut diyakini
memiliki ukuran yang sama dengan saka yang dibuat Sunan Kalijaga untuk
Masjid Agung Demak. Dan hingga kini, empat saka guru itu masih menjadi
penyangga utama bangunan atap masjid.
Yang menarik, di bawah saka guru tersebut terdapat empat buah umpak
penyangga saka. Yonit dan Lingga dalam bentuk laki-laki dan perempuan.
Umpak batu merupakan bangunan masa peradaban Hindu-Budha. Hal ini
menunjukkan terjadinya kesinambungan budaya yang ditanamkan oleh Wali
dan kyai jaman dahulu. Sekaligus wujud toleransi karena produk dari
bangunan agama lain masih tetap dijaga.
Selain bentuk dalam masjid yang masih dijaga keasliannya, terdapat juga
sebuah bedug yang sudah cukup tua umurnya. Konon katanya, bedug tersebut
berasal dari pohon yang sama dengan bedug Pendowo, bedug terbesar di
dunia.
Di tempat sesuci, terdapat juga peninggalan berupa Kolah Bundar. Kolah Bundar ini terbuat dari jambangan tanah.
Kolah bundar pertama kali di temukan di lahan persawahan
Jambangan,sekitar 1,5 KM dari Masjid. Kolah tersebut selanjutnya di
angkat ke Masjid dan diletakkan di sebelah selatan Masjid. Kolah Bundar
ini diberi nama Al-Musyaffa, yang artinya Yang Mengobati, dengan
harapan, kolah ini jadi sumber pengobatan.
Air untuk sesuci dan keperluan masjid pun berasal dari sumur yang sudah
ada sejak jaman dahulu. Sumur ini dinamai sama seperti nama masjid,
Sumur Tiban. Sumur ini juga dipercaya muncul secara tiba-tiba.
Peninggalan
lain yang sangat unik lainnya ada di sebelah selatan masjid. Adalah
sebuah batu andesit berwarna hitam. Warga sekitar sering menyebutnya
sebagai Batu Hitam. Bahkan, sebagian warga sekitar percaya bahwa batu
tersebut merupakan pecahan dari hajar aswad di Ka'bah. Tentunya hal ini
membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.
Pada batu hitam ini terdapat tulisan arab. Tetapi cukup susah untuk
membaca tulisan tersebut mengingat Batu Hitam kini dipagari untuk
menjaga dan melindungi posisi batu tersebut.
Masjid ini cukup ramai dikunjungi oleh warga kabupaten Purworejo dan
sekitarnya. Tentunya dengan pelbagai macam latar belakang dan tujuan
mendatangi masjid Tiban ini. Ada yang sekedar berkunjung, menikmati
peninggalan Islam Nusantara kuno, hingga yang datang untuk 'bertiraka'
di masjid tua ini.
Anda ingin menjajal aura historis dan mistis yang cukup kental? Jangan percaya sebelum datang dan buktikan sendiri!
Ayo berwisata ke daerah karesidenan Kedu! Wonosobo yang asri, Temanggung
yang selalu bersenyum, Magelang dengan sejuta bunganya, Kebumen yang
selalu beriman, dan Purworejo yang tetap berirama.
--disarikan dari pelbagai sumber
--photo by: google, detik
---------------------------------------
Ingin tahu lebih banyak lagi seputar wisata dan kuliner di karesidenan Kedu? Ikuti terus fan page Wisata Kedu! Dijamin keren!
Baca juga wisata di karesidenan Kedu yang lain di www.taraveela.com
0 Komentar