Mbok Yem, Legenda Penunggu Puncak Gunung Lawu
Bisnis.com,
JAKARTA--Puncak Gunung Lawu dengan ketinggian 3.265 Mdpl yang terletak
di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki legenda
tersendiri, Mbok Yem sang penunggu Hargo Dalem. Siapa dia?
Gunung
Lawu termasuk salah satu puncak yang dikeramatkan oleh Kasunanan
Surakarta. Gunung yang biasa didaki oleh para pencinta alam ini juga
sering dikunjungi oleh para peziarah.
Tepat
pada ketinggian 3.150 meter di atas permukaan laut (Mdpl), atau sekitar
115 meter di bawah puncak Hargo Dumilah, berdiri sebuah bangunan semi
permanen. Di kawasan Hargo Dalem itulah, Markiyem atau akrab di sapa
Mbok Yem, bersemayam.
Seorang wanita tua yang tak lagi dapat
mengingat usianya sendiri tersebut menjadi bagian dari legenda Puncak
Gunung Lawu. Siapapun yang pernah mendaki hingga Puncak Lawu, pasti akan
mengenalnya.
"Waktu perang kemerdekaan, Mbok sudah lahir. Anak
Mbok yang pertama saja sudah berumur 50 tahun lebih," tutur Mbok Yem
saat berbincang dengan Bisnis.com di kediamannya, Minggu (5/4/2015).
Dia
mengaku telah tinggal di puncak Gunung Lawu lebih dari 25 tahun. wanita
dengan postur gemuk ini sebelumnya tinggal bersama sang suami yang kini
telah tiada.
Akan tetapi, tak satupun dari empat orang anaknya
yang bersedia tinggal bersamanya. Dia hanya ditemani oleh kemenakannya
yang membantu aktivitas keseharian Mbok Yem.
Bangunan semi
permanen dengan atap terpal yang menjadi tempat tinggal Mbok Yem selama
bertahun-tahun itu adalah sebuah warung. Berbagai makanan dan minuman
hangat dijajakan Mbok Yem untuk para pendaki dan peziarah.
Tidak
hanya menjual makanan, Mbok Yem juga menyediakan tempat sederhana untuk
menginap. Sehingga, pendaki maupun peziarah tak perlu khawatir bila
mereka tidak membawa perlengkapan berkemah di Puncak Gunung Lawu.
Nenek
yang terbilang gemuk ini mengaku hanya setahun sekali turun gunung.
Saat lebaran saja nenek yang ceplas ceplos dan suka bercanda itu
mengunjungi sanak keluarga di kaki Gunung Lawu.
Meski seorang
diri, Mbok Yem sebenarnya memiliki sembilan cucu dan dua cicit dari
empat orang anak kandungnya. "Tapi anak dan cucu saya banyak,
se-Indonesia," ujarnya sembari terkekeh.
Mbok Yem yang sehari-hari
mengenakan kerudung itu memang menjadi legenda tersendiri bagi para
pendaki Gunung Lawu. Mbok Yem menawarkan nasi pecel, pisang goreng,
hingga kopi hangat dengan tarif murah meriah di atas ketinggian 3.000
Mdpl.
Sumber : http://traveling.bisnis.com
0 Komentar